30 March 2010

(because) Happiness Only Real When Shared

“Happiness only real when shared…”, kalimat terakhir yang mampu dituliskan Christoper John McCandless a.k.a Alexander Supertramp sebelum kematian mengakhiri perjalanan eksotisnya pada sebuah bus tua di Alaska. banyak pertanyaan yang muncul kenapa tulisan itu yang ditulis McCandless sebelum kematiannya, kalimat itu sendiri (kalau saya tak keliru) terinspirasi dari tulisan Leo Tolstoy dalam "Family Happiness" -Tolstoy, penulis yang sangat menginspirasi McCandless dalam perjalanannya-. Saya sendiri mengartikan tulisan terakhir McCandless diatas sebagai sebuah kegelisahan, atau lebih jauh bisa menjadi jawaban atas apa yang dicari McCandless selama pengembaraannya.

McCandless yang mencoba memaknai hidup dengan perjalanan pengembaraannya, sampai namapun dia menggunakan Supertramp, 'Pengembara Super', meninggalkan kemapanan hidup yang ditawarkan keluarganya yang tipikal keluarga kelas menengah di Amerika (hasilku membaca Into The Wild-nya Jon Krakauer dan menonton visualisasinya oleh Sean Penn dalam film dengan judul yang sama)sampai akhirnya hidupnya pun berakhir di sebuah bus bekas Fairbanks City bernomo 142 pada sebuah hutan di Stampede Trail, Alaska.

Selama tinggal di bus bekas tersebut, McCandless menemukan kebebasannya menyatu dengan alam, bebas berburu, mengumpulkan makanan dari alam. Namun, manusia tetaplah manusia yang memerlukan kehidupannya dengan manusia lain untuk berbagi, dan McCandless pun menyadari itu. setelah sekian lama McCandless tinggal di bus bekas tersebut, pada akhirnya dia merasa bosan dan berusaha meninggalkan tempat tersebut, entah untuk pindah ke 'kesendirian' lai atau kembali ke peradaban. namun, alam jugalah yang menahannya karena gletser yang mencair membuat McCandless tak bisa menyeberangi sungai yang berarus deras, sampai akhirnya diputuskannya kembali ke bus sambil menunggu sungai membeku.

berupaya survive dengan bekal seadanya dilakukan McCandless, kehabisan beras, berburu binatang, mengawetkannya, meramu kentang liar, dengan pengetahuan yang juga seadanya dari sebuah buku tentang tumbuhan liar, sungguh upaya survival yang sangat seadanya di tengah cuaca dingin alaska. sampai akhirnya kentang liar itu juga yang merenggut McCandless dengan racunnya. sampai pada akhirnya McCandless menulis kata-kata "happiness only real when shared".

apakah itu artinya McCandless sadar bahwa kebahagiaan yang ditemukan dalam kesendiriannya adalah semu??tak ada yang tahu selain McCandless sendiri.

beberapa tahun lalu, saya membaca Into The Wild (Jon Krakauer), lalu menonton film dengan judul sama dari Sean Penn. pelajaran hidup yang sederhana namun sangat mengena bagiku, sekali lagi satu hal yang sangat dalam kuingat "happiness only real when shared".

rangkaian kata itu sangat kupercayai dalam perjalanan hidupku yang datar, saat aku tahu bahwa kebahagiaan yang kutemui, akan menjadi tanpa makna tanpa berbagi. sampai saat ini, saat kuputuskan meminang seseorang untuk menjadi pendamping di sisa hidupku, sangat kusadari bahwa aku memimpikan berbagi setiap kebahagiaan yang kutemui dengannya.



sampai saat ini, menjelang saat bersejarah dalam hidupku, aku makin yakin, betapa aku sangat mendambakannya merasakan kebahagiaan yang sama, kebahagiaan yang akan terasa nyata jika kami bagi. kebahagiaanku karena aku bisa menemukan seseorang yang sangat kusayangi, kucintai, dan aku ingin melakukannya secara sederhana, namun sepenuh jiwa. Read More..

Search Box