Walaupun Indonesia terkaya di dunia, tetapi selama sains tiada merdeka, seperti politik negaranya, maka kekayaan Indonesia tidak akan menjadikan penduduk Indonesia senang, melainkan semata-mata akan menyusahkannya, .... (Madilog, Tan Malaka)
21 July 2010
Pancimas, Dilema Jalur Wisata (plus info angkutan umum)
Teringat olehku awal tahun 1990-an, sebuah jembatan dengan panjang sekitar 90m dibangun melintas diatas sungai Citanduy, sungai yang memisahkan Kabupaten Cilacap di Jawa tengah dan Ciamis di Jawa Barat. Satu terobosan yang kelak akan mengubah geliat perekonomian masyarakat di Cilacap bagian barat. Pancimas, demikian jembatan itu dinamai, serupa dengan nama jalur jalan yang menghubungkan daerah wisata Pangandaran, menuju wilayah Cilacap dan Banyumas, jadilah istilah pancimas, Pangandaran-Cilacap-Banyumas.
Bukan kebetulan kalau saya dilahirkan di daerah yang dilewati jalur Pancimas tersebut, karena memang tidak ada kebetulan di dunia ini. Seingat saya, jalan di jalur itu sedari awal tahun 90-an sampai sekarang, sudah puluhan kali mengalami perbaikan, karena memang jalan yang rusak telah menjadi hiasan yang identik dengan jalur Pancimas. Dengan intensitas lalu lintas yang ramai dan potensial, dari berbagai sudut kehidupan masyarakat, menjadi hal yang aneh ketika jalan di jalur ini tak juga layak lewat. Harapan datang ketika proyek JSS (Jalur Selatan-Selatan), proyek pembangunan jalan yang konon akan menghubungkan Pemeungpeuk dai Garut, Jawa Barat, sampai daerah Parangtritis di Jogja sana, melewati pesisir selatan Jawa, padanan Pantura barangkali. Tapi entah kapan ini terealisasi….???
Pancimas, sebagaimana namanya, memang menghubungkan daerah wisata Pangandaran, tujuan wisata utama di daerah pesisir selatan Jawa Barat, siapa yang tak mengenalnya. Pantainya, dengan pilihan pantai buat berenang, pendaratan kapal nelayan, berjemur di pasir putihnya yang eksotik, cagar alamnya yang menyimpan kekayaan hayati yang tak ternilai, sampai sepenggal sejarah perjalanan negeri melalui peninggalan masa2 kolonial. Bagi wisatawan yang berasal dari arah Bandung dan Jakarta, tidak akan kesulitan dengan masalah transportasi, serta jalan yang mulus, bahkan dengan adanya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai Susi Air, maskapai yang dimiliki oleh saudagar asal kota wisata ini, Susi Pujiastuti.
Namun, tentunya yang tertarik dengan Pangandaran ini bukan hanya orang Bandung atau Jakarta, tak kurang pengunjung yang berangkat dari arah timur Pangandaran, Cilacap, Purwokerto, sampai Jogjakarta. Disini masalahnya, jalur Pancimas yang menyediakan jalur jalan dari arah timur menuju Pangandaran tak sebagus jalan ke arah barat. Jalanan penuh lobang, angkutan umum yang tak ada lagi selewat pukul 18.00, huffff….nampaknya mereka mesti bersabar menungg proyek JSS terwujud.
Namun bagaimanapun, kendala sarana dan prasarana transportasi tak bisa menyurutkan peminat wisata Pangandaran, alternatif wisata semua kalangan, terjangkau mulai kalangan kuli, buruh, artis, eks TKI/TKW, sampai bule-bule pemburu kehangatan pantai, ghrrrrrzzzz.... Dan memang pengaruh wisata Pangandaran telah begitu besar bagi perekonomian masyarakat di sepanjang jalur Pancimas, Kabupaten Ciamis di Jawa Barat dan Cilacap di Jawa Tengah utamanya.
Harapannya, hegemoni proyek Pancimas yang sekarang tergantikan dengan gaung proyek JSS bisa menjadi harapan bagi perekonomian masyarakat di sepanjang jalur itu, tidak lagi menggeliat tapi bangun, nah….. Tidak ada lagi jalan “angkluk-angklukan” macam sungai kering, dan banjir di daerah aliran sungai-sungai di sekitarnya.
Alternatif transport menuju Pangandaran lewat jalur Pancimas:
1. Dari Purwokerto
Dari kota Kripik Purwokerto bisa langsung menggunakan bis tanggung 2 pintu trayek Purwokerto-Pangandaran, ada 2 bis yang beroperasi, Budiman dan Limex, mulai pukul 03.00 dinihari sampai siang hari. Alternatif lain dari Purwokerto bisa naik bis tanggung juga menuju Sidareja (kota kecamatan di Cilacap), lanjut naik bis sejenis jurusan Sidareja-Pangandaran, alternatif ini lebih banyak pilihannya.
2. Dari Jogjaaaaaa
- Bis
Bis besar (Efisiensi, Raharja, dsb) menuju Cilacap, dari Cilacap bisa terus naik bis tanggung 2 pintu rute Cilacap-Sidareja-Pangandaran.
Bis besar lewat Purwokerto, bisa lanjut sesuai alternatif ke-1.
- Kombinasi kereta api dan bis
Kereta api, angkutan masal ini, dapat ditempuh dengan rute Jogja-Sidareja, dari Stasiun Lempuyangan, banyak kereta ekonomi jurusan Bandung yang berhenti di Stasiun SIdareja. Dari Stasiun Tugu, hanya ada satu kereta Bisnis jusrusan Bandung yang berhenti di Stasiun Sidareja, Kereta Lodaya, pagi dan malam.
Dari Stasiun Sidareja, bisa langsung naik bis jurusan Cilacap-Pangandaran atau Purwokerto-Pangandaran dari depan stasiun,atau kalau mau pasti dapet, bisa naik delman dengan waktu tempuh sekitar 1o menit menuju Terminal Sidareja, lanjut deh ke Pangandaran…..
- Travel
Setahu saya memang ada travel Pangandaran-Jogja, karena kebetulan lewat jalan di ndusun saya. cuma informasi yang saya punya sangat terbatas. tapi nampaknya info tentang ini tak akan kurang dari Mbah Gugel.
Sayang info tarifnya saya tak bisa menulis disini, takut tidak akurat, dan nampaknya memang begitu, setelah kenaikan BBM yang terus terusan....hohohooo...
Catatan:
Dua alternatif ini tantangannya sama, siap2 naik bis berasa naik kuda….gludak gludak….ketuplak!!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dadi kemutan joke pak menteri sing tangi pas mulai mlebu dalan neng jateng, sebelume pas neng dalanan jabar, deweke sare angler. ditakoni stafe "bangun karena pemandangannya Jateng bagus ya pak" menterina mung njawab " bukan..saya nda bisa tidur, jalanannya jelek" =))
ReplyDeletelhaiyaa...kuwe wis dadi unek2 standar warga perbatasan kuweh, dadi dumelane awak bis lintas propinsi. jan nek ko ngerti ya, kae bis bis biaya operasional mbengkak merga dalane elek...
ReplyDeletepkoke arep mobil sing larang kaya ngapa tetep....kang sidareja tekan Rawaapu rasane tetep pada karo grobag...wkwkwkkw mlah enakan grobag'e....parah pemerintah jawa tengah...ga kaya pemerintah jawa barat,,di jawa barat g ada jalan yang kaya jawa tengah tepat nya CILACAP,BANYUMAS,bner2 parah,,anggaran perbaikan dari tahun 2002 sampai sekarang 2010 belum jadi juga.....lambat kerjanya........
ReplyDeletelha ya kuwe anane kang, mung ngarep2 sapa ngaerti nyong pas bali dalane mandan alus kemlecerrrr...
ReplyDeleteminta info terkini jalur pancimas dong, saya mau pulkam ke purbalingga tapi mampir pangandaran
ReplyDeleteThank You and I have a nifty present: What Home Renovation Expenses Are Tax Deductible house renovation process
ReplyDelete